Who Are We?

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Who Are We?
Siapakah Kita? Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com.

Motto Amerika ‘’Pluribus e Unum’’ mirip dengan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi jargon bangsa Indonesia; bermacam-macam tetapi satu jua.

Amerika ingin menjadi sebuah negara baru yang menerima kemajemukan sebagai bagian dari identitas nasional.

Peristiwa pembunuhan 21 guru dan siswa SD di Texas menunjukkan bahwa kelompok Hispanik sebagai pendatang mempunyai problem sosial yang laten, yang tidak mudah dipecahkan, dan kemudian pecah menjadi kekerasan yang memakan korban.

Orang-orang kulit putih yang merasa sebagai ‘’penduduk asli’’ kemungkinan mencibir kekerasan di Texas itu dan menyalahkan kebijakan imigrasi Amerika yang terlalu terbuka.

Keyakinan akan kebhinekaan itu goyah. Huntington mewakili kelompok konservatif yang risau terhadap lunturnya identitas bangsa Amerika akibat kebijakan imigrasi pintu terbuka yang diterapkan selama ini.

Gelombang imigrasi ke Amerika sejak awal dianggap sebagai sumber kebhinekaan untuk memperkaya budaya Amerika dan menyerap sumber daya manusia dari berbagai wilayah dunia.

Dari berbagai penjuru dunia manusia datang untuk mengejar ‘’The American Dream’’, Mimpi Amerika, yang mana setiap orang bisa menjadi apa saja dan boleh menjadi apa saja.

Di tanah impian Anda bisa menjadi apa pun yang Anda impikan. Itulah tanah impian Amerika.

Dalam bukunya Who Are We: The Challenges to America’s National Identitiy, Huntington mengatakan identitas nasional Amerika berada dalam bahaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News