Who Are We?
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Huntington dan kalangan konservatif panik oleh kenyataan ini.
Jika hal ini tidak dicegah maka identitas WASP Amerika akan hilang.
Orang asing boleh saja masuk ke Amerika, tetapi mereka harus membaur menjadi satu, melepas identitas budaya dan bahasa lama dan memeluk budaya dan bahasa baru di tanah Amerika.
Asimilasi ala ‘’melting pot’’ ini yang dikehendaki Huntington supaya budaya Amerika makin kaya dengan hadirnya ingredients baru.
Sebaliknya, Huntington tidak setuju dengan konsep ‘’salad bowl’’, semacam gado-gado, yang mana budaya-budaya baru tetap hidup sendiri bersandingan dengan budaya Amerika, sebagaimana salad yang menjadi satu tanpa kehilangan identitas dasarnya.
Di Indonesia, perdebatan mengenai identitas nasional menjadi wacana yang banyak diperbincangkan sejak awal perjuangan kemerdekaan.
Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan suku yang tersebar di belasan ribu pulau.
Sumpah Pemuda, 1928, berhasil menyatukan suku-suku itu ke dalam sebuah identitas yang satu yaitu identitas Indonesia.
Dalam bukunya Who Are We: The Challenges to America’s National Identitiy, Huntington mengatakan identitas nasional Amerika berada dalam bahaya.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia