WHO Enggan Dukung Travel Ban untuk Tiongkok

WHO Enggan Dukung Travel Ban untuk Tiongkok
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan larangan penerbangan dan perdagangan dengan China akan menciptakan trauma. (AP: Jean-Christophe Bott via Keystone)

Dutabesar Tiongkok untuk PBB di Jenewa Chen Xu mengatakan negerinya sudah menerapkan 'tindakan ketat' untuk menghentikan penyebaran virus tersebut dan mendesak negara lain untuk tidak bereaksi berlebihan.

Kota Wuhan dan provinsi Hubei masih dianggap sebagai pusat penyebaran dan sudah ditutup guna menghentikan penyebaran.

Pejabat WHO mengatakan ada 684 orang yang sembuh setelah terkena virus tersebut namun memperingatkan bahwa jumlah dan persentase korban bisa berubah-ubah.

Binatang yang menjadi sumber awal virus tersebut belum berhasil didentifikasi.

Menurut WHO, saat ini sedikitnya sudah ada 176 kasus di 24 negara dan kawasan, selain Tiongkok.

Thailand memiliki kasus paling banyak di luar Tiongkok, dengan 25 kasus, disusul Singapura dengan 24 kasus.

Kawasan Macau yang berada di bawah kekuasaan Tiongkok dan dikenal sebagai pusat perjudian terbesar di dunia telah meminta pihak pengelola kasino untuk berhenti beroperasi selama dua minggu guna mencegah penyebaran virus.

Ribuan petugas kesehatan di Hong Kong melanjutkan pemogokan di hari kedua mendesak perbatasan dengan Tiongkok ditutup sepenuhnya.

Walau kasus virus corona sudah memakan korban paling sedikit 425 orang tewas dan menulari lebih dari 20 ribu orang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih enggan mendukung larangan perjalanan dan perdagangan dengan China diterapkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News