Who Is The Boss?
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
KPK adalah salah satu anak kandung gerakan reformasi yang dipelopori para mahasiswa pada 1998.
Kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto selama 32 tahun telah melahirkan rezim yang dikuasai kroni dan konco.
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menjadi penyakit kronis yang menggerogoti negara dan membuatnya keropos.
Ketika gerakan reformasi berhasil menjatuhkan Soeharto, komitmen untuk memberantas KKN diwujudkan dengan pembentukan KPK pada 2003.
Presiden Megawati boleh merasa bangga, karena KPK berdiri pada masa kepemimpinannya. Saat itu, sebagai presiden, Megawati menjadi The Boss di republik ini.
Dalam perjalanannya, KPK menjadi lembaga pemberantas korupsi yang gahar. Banyak menteri, ketua partai, kepala daerah, dan pengusaha yang berhasil dikerangkeng oleh KPK. Banyak yang senang dengan kiprah KPK, tetapi banyak juga yang gerah.
Kelompok yang gerah itu sekarang berhasil menyunat kewenangan KPK dengan lahirnya undang-undang revisi di masa kepemimpinan Jokowi.
KPK yang dulu gahar dan independen, sekarang dianggap letoy dan tidak dependen karena berada di bawah kekuasaan presiden.
esiden Jokowi terjebak dalam dilema yang rumit. Komitmennya terhadap pemberantasan korupsi diragukan banyak orang.
- Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah
- Dramatik Datar
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi