WHO: Laju Kasus Malaria Sedikit Melambat di 2021

WHO memperingatkan bahwa efektivitas alat-alat utama pengendalian malaria, seperti kelambu berinsektisida, menurun sehingga menghambat kemajuan lebih lanjut dalam upaya melawan penyakit itu.
Hambatan lainnya adalah perubahan perilaku nyamuk, yang tampaknya menggigit lebih awal sebelum orang tidur, serta peningkatan resistensi parasit terhadap obat yang digunakan untuk mengobati malaria, kata WHO.
Vaksin malaria pertama di dunia akan disalurkan di lebih banyak negara Afrika mulai akhir tahun 2023 dan seterusnya, kata organisasi kesehatan dunia itu.
Vaksin tersebut telah diuji di Malawi, Ghana, dan Kenya selama tiga tahun terakhir dan direkomendasikan untuk digunakan oleh WHO pada Oktober 2021.
Dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris GSK, vaksin malaria itu merupakan "tambahan yang sangat penting untuk alat yang kita miliki dalam melawan malaria," kata kepala unit informasi Program Malaria Global WHO Abdisalan Noor kepada wartawan.
Sementara dampak dari vaksin akan bergantung pada seberapa luas distribusinya, Noor mengharapkan adanya pengurangan jumlah yang cukup besar dalam kasus malaria parah dan kematian akibat penyakit itu. (ant/dil/jpnn)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (8/12) menyampaikan bahwa kasus malaria di seluruh dunia terus meningkat pada 2021
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Adopsi FCTC di RI Dinilai Tak Relevan karena Indonesia Negara Produsen Tembakau
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo
- 6 Manfaat Asam Jawa, Ampuh Obati Penyakit Malaria
- Equilab International Siap Dukung BPOM Peroleh Status WHO Listed Authority
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO