WHO Minta Saran Publik untuk Nama Baru Cacar Monyet, Ini Sejumlah Usulan yang Masuk

"Sangat penting untuk menemukan nama baru bagi cacar monyet karena ini adalah praktik terbaik untuk tidak membuat pelanggaran apa pun terhadap [kelompok], wilayah, negara, hewan," kata juru bicara WHO Fadela Chaib, Selasa (16/08).
Salah satu usulan nama yang lebih populer sejauh ini adalah Mpox, yang diajukan oleh Samuel Miriello, direktur organisasi kesehatan pria RÉZO, yang sudah menggunakan nama itu dalam kampanyenya di Montreal, Kanada.
Menurutnya juga ketika tidak lagi dikaitkan dengan monyet, maka orang-orang akan lebih paham jika ini adalah keadaan darurat yang harus ditanggapi serius.
Usulan lainnya adalah TRUMP-22, merujuk dengan jelas Donald Trump, yang menggunakan istilah kontroversial "virus Tiongkok" untuk COVID-19, meskipun penulisnya mengatakan itu kepanjangan dari "Toxic Rash of Unrecognised Mysterious Provenance of 2022".
Kiriman yang mengejek komunitas gay sebelumnya telah diunggah tetapi kemudian dihapus dari situs web WHO.
WHO memiliki mandat untuk menetapkan nama baru untuk penyakit yang ada di bawah Klasifikasi Penyakit Internasional.
Mereka juga mengganti nama varian virus monkeypox, atau clades, mengubahnya dari wilayah Afrika menjadi angka Romawi.
WHO mengatakan keputusan penamaan akan dibuat sesuai dengan validitas ilmiah, penerimaan, kemudahan pengucapan dan penggunaannya di berbagai bahasa.
Setelah meminta saran untuk nama virus cacar monyet kepada publik, WHO menerima nama-nama yang terdengar aneh dan lucu, bahkan plesetan dari nama lainnya
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi