WHO Sampaikan Kabar Baik

Badan itu mengatakan mereka menantikan analisis data lengkap dari penelitian dalam beberapa hari mendatang.
"WHO akan mengoordinasikan meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita secara keseluruhan tentang intervensi ini. Pedoman klinis WHO akan diperbarui untuk mencerminkan bagaimana dan kapan obat harus digunakan dalam kasus COVID-19," tambah badan tersebut.
Tetapi pejabat tinggi kesehatan Korea Selatan memperingatkan tentang penggunaan obat itu untuk pasien COVID-19.
"(Itu) sudah lama digunakan di rumah sakit Korea Selatan untuk mengobati pasien dengan peradangan yang berbeda," kata Jeong Eun-kyeong, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
"Tetapi beberapa ahli telah memperingatkan obat ini tidak hanya mengurangi respons inflamasi pada pasien, tetapi juga sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu efek samping. KCDC sedang mendiskusikan penggunaannya untuk pasien COVID-19." (antara/jpnn)
Pedoman klinis WHO untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona baru ditujukan untuk dokter dan profesional medis lainnya.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Adopsi FCTC di RI Dinilai Tak Relevan karena Indonesia Negara Produsen Tembakau
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya