Wibawa MK Sudah Runtuh Sejak Akil Ditangkap KPK

jpnn.com - JAKARTA--Praktisi Hukum Tata Negara, Refly Harun, kaget dengan insiden amuk massa yang terjadi saat sidang sengketa pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dikatakan Refly, dirinya tidak membayangkan kejadian itu terjadi di MK sebelum tertangkapnya mantan ketua MK M Akil Mochtar. Sebab, sebelum itu MK sebagai lembaga tinggi sangat berwibawa dan disegani.
"Tapi ternyata setelah tertangkapnya Akil Mochtar, kewibawaan MK runtuh. Ini saya kira refleksi dari runtuhnya kepercayaan dan kewibawaan masyarakat terhadap MK," kata Refly saat dihubungi JPNN.com, Kamis (14/11).
Pakar Hukum yang ikut memberikan kecaman keras saat Akil Mochtar ditangkap KPK ini sangat menyayangkan tindaka anarkis yang terjadi di gedung MK, yang menurutnya sebagai dampak dari apa yang terjadi lembaga itu belakang ini.
"Saya menyesalkan beberapa kalangan, termasuk internal MK yang
seolah-olah pasca tertangkapnya Akil tidak terjadi apa-apa, mereka melokalisir masalah, bahwa hanya Akil yang bermasalah," tegasnya.
Padahal, kata Refly, selain Akil ada banyak lagi pihak lain yang ditangkap KPK, mulai dari pengusaha seperti Cornelius Talau, Susi Tur Handayani dari advokad hingga Chairun Nisa dari DPR RI.
Nah, karena itu Refly mensinyalir bahwa masih banyak lagi orang-orang seperti Cornelius, Susi maupun Chairun Nisa yang bergentayangan di MK.
Saat ini, katanya, memang belum bisa dikatakan hakim lain terlibat, tapi juga tidak bisa pastikan hakim lain tak terlibat.
JAKARTA--Praktisi Hukum Tata Negara, Refly Harun, kaget dengan insiden amuk massa yang terjadi saat sidang sengketa pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja