Wika Terbitkan Utang Rp 600 miliar

jpnn.com - JAKARTA - PT Wijaya Karya (Wika) menerbitkan medium term note (MTN) atau utang jangka menengah I tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar. Penerbitan MTN ini ditandatangani oleh Direktur Keuangan, Adji Frimantoro dan Direktur Operasi III, Destiawan Soewardjono bersama PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities, selaku arranger dalam rangka penerbitan MTN.
Corporate Secretary Wika Suradi menjelaskan, MTN ini memiliki jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 5 November 2014 hingga 5 November 2017 dengan bunga sebesar 9,80 persen.
Nantinya lanjut Suradi, dana yang diperoleh dari hasil penerbitan MTN I Wika 2014 ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan dan entitas anak perusahaan.
"Misalnya untuk memperbaiki struktur permodalan dengan merestrukturisasi kredit jangka pendek menjadi kredit jangka menengah/panjang, memenuhi modal kerja operasional dan memperoleh pendanaan jangka menengah dengan suku bunga kompetitif," ungkap Suradi di Jakarta, Jumat (7/11).
Sedangkan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat ‘idA+’ (Single A Plus; stable outlook) untuk general obligation rating WIKA periode 2013-2014.
"Peringkat ‘idA+’ mencerminkan perseroan memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Wika) menerbitkan medium term note (MTN) atau utang jangka menengah I tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar. Penerbitan MTN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas