WikiLeaks Tak Kacaukan Hubungan AS-Rusia
Jumat, 03 Desember 2010 – 19:16 WIB
WASHINGTON - Dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang dirilis WikiLeaks Minggu lalu (28/11), membuat Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin angkat bicara. Dalam wawancara dengan CNN kemarin (2/12), pemimpin berusia 58 tahun itu menegaskan bahwa rilis WikiLeaks tidak berpengaruh terhadap relasi AS-Rusia. Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa penilaian AS soal demokrasi di Rusia itu salah. "Tampaknya, Menteri Pertahanan AS Robert Gates salah mengartikan demokrasi kami. Tapi, saya mengenal dia dengan baik. Kami sempat bertemu beberapa kali. Saya yakin, dia orang baik dan bukan pakar yang buruk," katanya. Kendati demikian, dia mengimbau AS tidak terlalu jauh mencampuri urusan dalam negerinya.
Putin mengatakan bahwa AS dan Rusia cukup kompak dalam menilai isu nuklir Iran dan Korea Utara (Korut). Tapi, WikiLeaks menyanggah kekompakan tersebut. Berdasar dokumen rahasia yang mereka peroleh, lembaga independen itu menyatakan bahwa hubungan AS dan Rusia menuju titik terendah. Bahkan, menurut WikiLeaks, AS menganggap demokrasi di negara bekas Uni Soviet itu mulai luntur.
Baca Juga:
"Negara kami dipimpin oleh para politisi yang terpilih secara sah dan demokratis. Sejak awal 1990an, rakyat Rusia bebas menentukan arah demokrasi mereka masing-masing. Tapi, Federasi Rusia tidak akan membiarkan rakyatnya tersesat," tandas Putin dalam program Larry King yang ditayangkan di AS pada Rabu malam waktu setempat (1/12).
Baca Juga:
WASHINGTON - Dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang dirilis WikiLeaks Minggu lalu (28/11), membuat Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin angkat
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer