Wikileaks Tuding George Soros Danai Panama Papers
jpnn.com - NEW YORK - Panama Papers telah membocorkan data penting dalam jumlah terbesar dan terbanyak di era modern ini. Namun, ternyata ada jejak penting George Soros di balik bocornya data klien firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca itu.
Wikileaks yang dikenal sebagai pelopor pembocoran kawat diplomatik Amerika Serikat itu menuding Soros mendanai beredarnya 11,5 juta dokumen penting tentang tokoh-tokoh dunia yang diduga mengempang pajak. Wikileaks melontarkan tuduhannya soal Soros itu melalui cuitan di Twitter.
”Serangan #PanamaPapers terhadap Putin (Presiden Rusia Vladimir Putin, red) adalah perbuatan OCCRP yang menarget Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet dan didanai oleh USAID (Badan Pembangunan Internasional milik AS) dan Soros,” cuit WikiLeaks.
OCCRP atau Proyek Pelaporan Korupsi dan Kejahatan Terencana merupakan salah satu badan antikorupsi AS yang terbentuk pada 2006. Setelah populer di Negeri Paman Sam, lembaga itu lantas tenar di Eropa, khususnya, di kawasan Eropa Timur.
Wikiliaks melanjutkan tuduhannya. Pemerintah AS bersama Soros telah memanfaatkan OCCRP untuk melucuti Rusia. Yakni, dengan menyebarluaskan praktik finansial kotor orang-orang penting di sekitar Putin.
Panama Papers kali pertama diungkap koran Jerman Süddeutsche Zeitung dan kemudian disebarluaskan Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ). Konon, ICIJ memutuskan untuk merilis data-data rahasia itu setelah melakukan investigasi internal selama sekitar satu tahun.
Ada data dalam bentuk email, dokumen dan gambar berkapasitas 2,6 terabytes dari Mossack Fonseca. Di antarnya memang memuat permainan finansial kroni Putin.
Padahal, dalam dokumen-dokumen itu Putin tidak disebutkan sebagai klien Mossack Fonseca Co. Tapi, orang-orang dekat Putin tertulis sebagai klien yang memiliki perusahaan offshore atas prakarsa firma hukum yang sudah beroperasi 40 tahun itu. Dan, uang yang mereka “amankan“ mencapai USD 2 miliar (sekitar Rp 26,32 triliun).
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer