Wildlife Witness, Aplikasi Ponsel Ajak Turis Laporkan Perdagangan Satwa Liar
Sebuah aplikasi buatan Australia yang digunakan untuk melaporkan dan menindak perdagangan satwa liar tengah membantu pemerintah melawan lonjakan jumlah perdagangan global ilegal.
Aplikasi ‘Wildlife Witness’ (Saksi Alam Liar) milik Kebun Binatang Taronga telah menghasilkan lebih dari 500 laporan intelijen pada tahun lalu, dan terbukti sangat sukses hingga sekarang-pun menjadi global.
Aplikasi ini memungkinkan wisatawan dan penduduk lokal untuk melaporkan perdagangan satwa liar ilegal dengan mengambil foto, merekam lokasi yang tepat dari insiden itu dan mengirim rincian kepada TRAFFIC - jaringan pemantau perdagangan satwa liar global.
TRAFFIC kemudian menggunakan analis data kejahatan satwa liar untuk memindai dan mengkompilasi laporan untuk pemerintah.
Menurut keterangan Dr Chris Shepherd, Direktur TRAFFIC wilayah Asia Tenggara, masyarakat telah menggunakan aplikasi ini untuk melaporkan segala sesuatu mulai dari hewan yang dijual dalam perdagangan hewan peliharaan, anggrek langka dan bahkan gading gajah di pasaran.
"Kami bisa menggunakannya tak hanya untuk membantu upaya penegakan hukum, tetapi juga untuk lebih memahami bagaimana para penyelundup bekerja dan di mana transaksi itu terjadi," jelasnya.
Ia mengatakan, perdagangan satwa liar global adalah bisnis yang melonjak.
"Ini benar-benar berada pada tingkat krisis," ungkapnya.
Sebuah aplikasi buatan Australia yang digunakan untuk melaporkan dan menindak perdagangan satwa liar tengah membantu pemerintah melawan lonjakan
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan