William-Kate Tanam Pohon Cinta untuk Kenang Putri Diana
Senin, 04 Juli 2011 – 07:17 WIB
OTTAWA - Kunjungan pasangan Pangeran William dan Kate Middleton ke Kanada memunculkan banyak kenangan terhadap Putri Diana, ibunda William yang meninggal 31 Agustus 1997. Acara yang menjadi bagian tugas mereka sebagai anggota Kerajaan Inggris kemarin (3/7) itu diwarnai keharuan ketika keduanya harus menanam pohon di kediaman gubernur jenderal Kanada di Rideau Hall, Ottawa, Kanada.
Di lokasi tersebut, pasangan yang mendapat gelar Duke dan Duchess of Cambridge itu dijadwalkan menanam Eastern hemlock. Varietas tersebut dipilih sebagai lambang cinta mereka karena bisa bertahan selama 800 tahun. Masalahnya, ketika akan menuju lokasi penanaman, William harus melewati pohon pin oak yang dulu ditanam orang tuanya, jauh sebelum mereka bercerai.
Baca Juga:
Ketika melihat nama sang bunda tertera di plakat dekat pohon tersebut, William menghela napas panjang. Pohon itu memiliki arti lebih karena ditanam tepat pada peringatan ulang tahunnya yang pertama. Yakni, 21 Juni 1983.
William dan Kate lantas mengheningkan cipta sejenak demi mengenang perempuan yang dulu dicintai banyak orang di dunia karena kecantikan hati dan wajahnya tersebut. Setelah menanam pohon cinta, pasangan yang menikah pada 29 April lalu itu bertemu dengan beberapa pasangan baru yang menikah pada tanggal sama serta beberapa pasangan yang merayakan hari jadi pernikahan mereka ke-50, ke-60, dan ke-70.
OTTAWA - Kunjungan pasangan Pangeran William dan Kate Middleton ke Kanada memunculkan banyak kenangan terhadap Putri Diana, ibunda William yang meninggal
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan