Wimar Witoelar Ajak Indonesia Rawat Keragaman
"Tinggal membangkitkan dan saling memberitahu bahwa kita sama-sama sedang menghadapi tantangan ini," katanya.
Wimar Witoelar mengatakan bahwa apa yang terjadi di Indonesia saat ini tidak bisa dilihat sebagai sekadar perkembangan atau riak yang terjadi sebuah negara demokrasi, namun dalam waktu bersamaan tidaklah juga bahwa keadaan sudah terlalu buruk.
"Sekarang kita belum terlambat namun memang ada perpecahan mendalam dan kita tidak bisa melihat ini sebagai satu proses wajar dalam demokrasi."
Dan dalam situasi seperti ini, menurut Wimar Witoelar di jaman digital dan media sosial seperti sekarang, warga biasa bisa memainkan peran masing-masing untuk mengubah sesuatu.
"Kita jangan menisbikan seluruh media sosial. Sudah banyak hal yang terungkap dalam politik di Indonesia disebabkan karena media sosial."
Namun dalam waktu bersamaan, Wimar Witoelar melihat bahwa peran warga untuk melakukan gerakan cukup besar.
"Misalnya membantu menyebarkan pendidikan mengenai fake news, kita harus berbicara dengan pemilik stasiun televisi untuk melihat perlunya stasiun televisi yang bagus, dan tidak digunakan sebagai alat politik."
"Banyak bidang yang bisa kita lakukan untuk membantu membantu meluruskan jalan pikiran kita," katanya lagi.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing