Win-Win ala Jepang
Senin, 21 Maret 2011 – 05:05 WIB
Inilah, sebuah kebijakan yang efisien dalam menghemat produksi dan distribusi, seraya menguasai pasar yang lebih luas di berbagai Negara konsumen. Jepang menyadari lahan kosong di negaranya tak lagi tersedia, dan lalu melirik Negara lain, apalagi disertai tersedianya buruh murah.
Di Indonesia saja, kita mendengar betapa 70% mobil Nissan yang dipasarkan di Indonesia justru diproduksi di Indonesia. Ihwal perakitan tak lagi masalah karena semuanya bisa dilakukan di Indonesia. Gempa dan tsunami boleh mengambil korban, tapi pabrik Nissan di Indonesia terus berjalan.
Mobil Toyota juga sudah dirakit di Indonesia. Paling-paling yang menjadi masalah adalah sparepart yang masih didatangkan dari Jepang, tetapi sebagian sudah dipasok oleh Thailand yang juga “industry jauh” Jepang.
Bahkan, PT Astra Daihatsu Motors akan membangun pabrik mobil di Karawang senilai US$ 400 Juta, dan berkapasitas produksi 100 ribu unit setahun. Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor Sudirman MR di Jakarta, Rabu (16/3) lalu /2011), berkata bahwa total produksi mobil Daihatsu bakal mencapai 430 ribu unit setahun.