Wiranto Ingatkan SBY soal Kedaulatan

Wiranto Ingatkan SBY soal Kedaulatan
Wiranto Ingatkan SBY soal Kedaulatan
“Kita tahu bahwa pemerintah sudah bersikap melalui presiden RI. Reaksi publik juga sudah paham. Sebelum presiden bersikap, kami di Hanura sudah bersikap. Seharusnya negeri ini harus lebih keras lagi. Sikap itu tidak berdasarkan emosional, tapi demi kedaulatan nasional,” tandasnya.

Pensiunan TNI dengan empat bintang di pundak itu pun memberi contoh berbagai peristiwa monumental di negeri ini yang membuat Indonesia dihargai bangsa lain. “Bandung Lautan Api adalah contoh. Dan juga peristiwa di Surabaya (10 November 1945) saat sekutu datang. Kita tidak mengajari, atau menyalahkan, tetapi kita hanya mengingatkan. Jadi masalah kedaulatan jangan diukur dari untung rugi (masalah ekonomi),” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden SBY dalam pidatonya menyatakan bahwa pemerintah Indonesia menghormati hubungan bilateral kedua belah pihak. SBY menyebut keberadaan TKI di Malaysia sebanyak 2 juta merupakan salah satu pertimbangan. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah tingkat kunjungan wisata warga Malaysia ke Indonesia, serta keberadaan pelajar Indonesia di Malaysia maupun sebaliknya.

Sementara anggota Fraksi Hanura di DPR, Akbar Faishal, menyatakan, meski Hanura bersikap lantang dalam insiden perbatasan Indonesia-Malaysia, namun pihaknya tak akan latah mendukung interpelasi yang sempat diusung Golkar. Alasannya, karena Hanura melihat Golkar tidak serius dalam mengusung interpelasi.

JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (1/9) malam lalu mendapat reaksi beragam. Selain pihak yang mendukung,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News