Wiranto: Pilih Ormas Bubar atau NKRI?
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggunakan Perppu Ormas menuai polemik. Banyak yang mendukung, ada pula yang mengecam.
Bahkan ada yang menyematkan kata diktator pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menyikapi protes atas keputusan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan keputusan yang diambil Kemenkumham telah didasarkan pada banyak pertimbangan.
Dari kajian dan diteliti pemerintah, katanya, HTI melakukan gerakan yang bertentangan dengan ideologi negara.
"Cukup bukti dari lembaga terkait untuk memberikan suatu alasan bahwa dia (Menkumham - red) harus segera mencabut izin ormas tersebut," ujar Wiranto di kompleks Istana Negara, Rabu (19/7).
Persoalan terberatnya, menurut Jenderal TNI (Purn) itu, cita-cita ormas tersebut bukan untuk penguatan NKRI, tidak sepakat dengan negara dalam bentuk Republik. Mereka menginginkan model ketatanegaraan dalam bentuk khilafah.
"Berarti tidak mengakui NKRI. Ini yang menjadi alasan dari Menkumham segera cabut izinnya. Jelas sekali, pemerintah tidak ragu-ragu melakukan langkah seperti ini," tegas mantan Panglima ABRI itu.
Saat ditanya wartawan soal adakah ormas lain yang akan menyusul dibubarkan setelah HTI, Wiranto justru bertanya balik.
Keputusan pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggunakan Perppu Ormas menuai polemik. Banyak yang mendukung, ada pula yang mengecam.
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Minat Masyarakat Indonesia jadi Transmigran Sangat Tinggi
- Pak Luhut Dapat Tambahan Jabatan Khusus, Selamat
- Prabowo Lantik 7 Penasihat Presiden, Ada Wiranto hingga Luhut Binsar
- 56 Mantan Napi Teroris Ucapkan Ikrar Setia kepada NKRI
- Tengok Makan Siang Gratis di Kota Cilegon, Wiranto Menyuapi Anak SD
- Bertemu Wantimpres, Bamsoet Ingatkan Pesan Wiranto, Silakan Disimak