Wiranto: Saat Saya Panglima ABRI, Beliau Kepala Staf

Wiranto: Saat Saya Panglima ABRI, Beliau Kepala Staf
Wiranto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto yang menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Rabu (18/4).

Pertemuan itu berlangsung 1,5 jam. Berdasar pantauan Jawa Pos, Wiranto meninggalkan kediaman SBY pada pukul 11.50. Lima menit kemudian, SBY keluar dari rumah tersebut. Namun, keduanya sama sekali tidak menemui awak media. Wiranto langsung kembali ke kantornya di Jalan Merdeka Barat. SBY bergegas pulang ke Cikeas.

Ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Wiranto membantah bahwa pertemuannya dengan SBY membahas calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres). ”Kami nggak bicara pencalonan-pencalonan,” ucapnya tegas.

Menurut dia, sebagai Menko Polhukam, dirinya wajib tahu dan paham betul kondisi dan situasi menjelang pemilu tahun ini dan tahun depan. ”Nah, saya kan menemui tokoh-tokoh politik, berbagai pimpinan partai politik,” imbuhnya.

Apalagi, kata dia, SBY pernah menjabat presiden. Karena itu, pihaknya perlu mendengarkan pendapat maupun masukan dari SBY.

Wiranto menganggap SBY yang pernah menduduki posisi kepala staf teritorial TNI punya pengalaman mengelola keamanan nasional. ”Pada saat saya dulu menjadi panglima (ABRI), beliau (SBY) menjadi bagian dari ABRI sebagai seorang kepala staf,” terang dia.

Dengan latar belakang serta berbagai pengalaman SBY, Wiranto merasa perlu mendengarkan pandangan tokoh asal Pacitan itu. Tujuannya menjaga stabilitas politik nasional. Wiranto berjanji bertemu dengan tokoh politik lainnya.

Dia mengakui, sebagai pejabat sekaligus bagian dari salah satu partai, dirinya masih harus mendengar pendapat dan pandangan tokoh politik lain. ”Itu merupakan satu pengayaan pemahaman kondisi politik nasional,” tambah dia.

Menko Polhukam Wiranto menjelaskan materi pertemuannya dengan SBY di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (18/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News