Wisata Bono, Menguji Adrenalin di Liukan Ombak Sungai
jpnn.com - Legenda Bono
Bono merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat Teluk Meranti kepada gelombang yang terkategori Tidal Bore, yaitu fenomena hidrodinamika yang terkait dengan pergerakan massa air dimana gelombang pasang menjalar menuju ke hulu dengan kekuatan yang bersifat merusak.
Bono menjadi terkenal karena telah cukup banyak memakan korban jiwa dan merusakkan kapal-kapal yang sedang melintas jika harus berpapasan tanpa mampu menghindar dengan Bono. Selama ini, cerita-cerita yang berkembang dan berseliweran di masyarakat menggambarkan Bono hanya sebagai fenomena alam yang mengerikan dan menakutkan.
Bono sendiri menurut legendanya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Masyarakat tempatan menyebutnya dengan anjing laut. Masyarakatpun sampai saat ini masih mempercayainya.
‘’Itu legendanya. Sebelumnya, jumlahnya ada tujuh ekor, namun oleh tentara Belanda mereka tidak percaya akan hal itu. Oleh masyarakat cobalah tembak dan ternyata memang benar, satu ekor mati sementara tentara Belanda itu pun ikut mati,’’ tutur seorang masyarakat setempat Idris.
Cerita lain yang berkembang adalah Bono yang ada di sungai Kampar merupakan Bono jantan sedangkan Bono yang berada di Sungai Rokan merupakan Bono betina. Pada musim pasang mati, Bono jantan menemui Bono betina untuk mengajaknya bermain di selat Malaka.
Jika bulan mulai membesar mereka masing-masing kembali ke tempat asalnya, Bono jantan mudik ke sungai Kampar dan Bono betina mudik ke sungai Rokan. Semakin sempurna bulan di langit semakin kedua Bono bergembira untuk berpacu dengan dahsyat menuju asalnya sehingga semakin menderu dan bergemuruh sampai ke tempat masing-masing.
Menurutnya, selain di Sungai Kampar, bono juga ada di Sungai Rokan, hanya saja Bono di Sungai Rokan itu adalah betina, sementara yang di Sungai Kampar ini jantan sehingga ketinggian gelombang Bono yang terjadipun cukup tinggi.
Awal mulai munculnya Bono ini terjadi di sekitar Pulau Muda, dorongan arus air dari Hulu menuju ke hilir disambut dengan air pasang dari laut yang hendak menuju ke aliran sungai, pertemuan kedua arus inilah yang menimbulkan gelombang yang cukup dahsyat dan sampai saat ini dikenal dengan bono.
Menurutnya, Bono ini tidak setiap hari ada. Pada waktu tertentu, munculnya bono ini pada siang hari,pada waktu tertentu pula ia akan muncul pada malam hari dan pada waktu tertentu pula ia akan muncul baik siang dan malam hari.
Biasanya, lanjut dia saat musim utara bono besar akan terjadi pada siang hari sebaliknya pada malam hari tidak akan ada bono, kemudian saat musim Selatan Bono besar ini akan terjadi pada malam hari dan sebaliknya pada siang hari bono yang akan kecil sementara saat musim Barat Bono akan terjadi pada siang dan malam hari ini.
Legenda Bono Bono merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat Teluk Meranti kepada gelombang yang terkategori Tidal Bore, yaitu fenomena hidrodinamika
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- Truk Pupuk dan Tepung Bertabrakan, Lintas Sumbar-Riau Sempat Macet Total
- Agung Nugroho Difitnah soal Gugatan Rp 21 Miliar, Dukungan Publik Justru Kian Besar
- Warga Musi Rawas Temukan Lansia Meninggal Dunia di Kebun Karet
- Komitmen Kapolda Lampung, Berantas Narkoba Tanpa Kompromi
- BAZNAS Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi