Wisata Halal Semakin Moncer, Aceh Terus Dipoles
Menurut Reza, rencana itu juga perlu ditunjang dengan keberadaan sumber daya manusia yang mumpuni. Karena, akan ada program sertifikasi tour guide dan tour planner.
Bahkan, akan ada sertifikasi usaha pariwisata Aceh dan pendidikan khusus kepariwisataan di perguruan tinggi. “Ada pengembangan program studi D IV Kepariwisataan di Politeknik Aceh,” sebutnya.
Sedangkan Hafizudin Ahmad dari anggota Tim P3 Halal berbicara tentang ketentuan standar dan pedoman industri pariwisata halal. “Ini untuk peningkatan daya saing destinasi dan industri pariwisata halal, analisa gap yang ada dan upaya perbaikan yang akan dilaksanakan,” katanya.
Anggota Tim P3 Halal lainnya, Wisnu Rahtomo pada kesempatan sama menjelaskan tentang strategi menyinergikan destinasi wisata halal. Menurutnya, harus ada metode monitoring dan evaluasi serta sinkronisasi.
“Termasuk mengoordinasikan program Percepatan Pengembangan Pariwisata antara Kemenpar dan Aceh yang terukur secara sistematik, agar dapat terjadi sinergi program secara efektif,’ katanya.
Menanggapi bintek itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, upaya melejitkan Aceh sebagai destinasi kondang memang harus melalui perencanaan. Menurutnya, harus ada sinergi dari semua pihak.
“Maju serentak dalam konsep Indonesia Incorporated, harus dilaksanakan Aceh untuk memenangi persaingan,” katanya. (adv/jpnn)
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menganggap destinasi wisata halal semakin memiliki masa depan menjanjikan. Kementerian pimpinan Arief Yahya itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga
- Okupansi Hotel di Bali Drop Tinggal 5 Persen, PHRI Pasrah, Tolong Pak Menteri!