Wisata Luar Angkasa Makin Marak, Peminat Diminta Perhatikan Resiko Medis
"Jawabannya tentu adalah menerbangkan lebih banyak orang, dan era baru pariwisata luar angkasa yang segera datang mungkin memungkinkan kami untuk melakukan penelitian medis lebih lanjut dengan adanya lebih banyak orang," utaranya.
Ia lantas mengimbuhkan, "Tapi nomor satu kami harus memastikan masyarakat sadar akan resikonya, dan nomor dua, memungkinkan sebanyak mungkin orang untuk terbang tapi mengetahui bahwa ada beberapa batasan kesehatan, ada beberapa batasan kebugaran yang jika tak Anda penuhi, Anda tak bisa terbang."
Dr Robert mengatakan, sementara perjalanan luar angkasa komersial belum lepas landas, pengujian medis para astronot di luar angkasa itu memiliki efek domino bagi orang-orang di daratan.
"Misalnya osteoporosis ... ini sangat mirip dengan apa yang terjadi pada astronot di orbit, tapi empat kali lebih cepat. Jadi kami menjadi kelinci percobaan untuk membantu para peneliti di daratan lebih memahami osteoporosis, mekanismenya dan apa penanggulangan serta perawatan yang bisa dilakukan," kemukanya.
Dengan adanya rencana penerbangan luar angkasa komersial yang makin marak, muncul peningkatan minat terhadap kedokteran ruang angkasa.Para dokter
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan