JPNN.com 
Wishnu Wishnu
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Misalnya, soal tiang-tiang penyangga lampu yang begitu banyak dan tinggi. Bagaimana kalau ada gempa.
Atau puting beliung. Maka konstruksi tiang lampu tersebut harus istimewa. Terbuat dari pemberat air di bagian bawahnya.
Soal komunikasi antartim kesenian juga berat. Jangan sampai peralatan yang fungsinya menge-jam komunikasi di situ berakibat putusnya komunikasi antarpetugas kesenian.
Bagaimana dinding irisan gunung itu bisa jadi layar digital raksasa?
"Sebenarnya dinding-dinding itu sudah berlumut. Gelap. Terpaksa harus kami bersihkan dulu. Sampai warna asli gunung kapurnya terlihat putih," ujar Wishnu.
Intinya, G20 sukses. Mahal-murahnya bisa kembali ke pepatah Jawa: ono rupo, ono rego.(*)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Wishnu-lah arsitek di balik gemerlap Gala Dinner KTT G20 di Bali. Itu dibenarkan oleh tokoh seperti Sandiaga Uno, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Wanita Global
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Mau Berubah?
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 23 November: Hujan Ringan & Deras Disertai Petir di Mayoritas Kota Besar
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
.jpeg)
