Wisma Atlet Bermula dari Mafia Anggaran
Jumat, 29 Juli 2011 – 16:25 WIB

Wisma Atlet Bermula dari Mafia Anggaran
JAKARTA - Sejumlah pihak menilai, kuat dugaan ada upaya untuk menghentikan proses penyidikan kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games hanya sampai pada M Nazaruddin saja dan tiga tersangka yang sudah disidangkan, yakni Minda Rosalina, El Idris dan Wafif Muharom. Oleh karena itu, dugaan upaya 'melokalisir' ini diserukan untuk dibongkar.
Seperti diketahui, kasus Wisma Atlet berawal dari tertangkapnya Rosa dan El Idris saat melakukan upaya dugaan penyuapan Sesmenpora. "Kami melihat ada suatu hal, yang mana permasalahan yang ada sekarang tidak lepas dari mafia anggaran di DPR. Ini membuktikan (bahwa) parlemen bersekongkol dengan pengguna anggaran, yakni Kemenpora. Ada upaya transaksional ambil jatah masing-masing. Jadi, bagi-bagi hasil," ungkap Direktur Aliansi Pemerhati Parlemen Indonesia (APPI), Mustaqim, saat diskusi di Press Room DPR RI, Jumat (29/7).
Baca Juga:
Sehubungan dengan itu, kata Mustaqim, makanya APPI mendesak agar DPR lebih intens dalam mengawal anggaran. "Salah satunya, bisa (dengan) membentuk Panja Mafia Anggaran," tegasnya.
Mustaqim juga mengaku melihat ada upaya untuk melokalisir permasalahan ini pada level Nazaruddin saja. "Ada upaya sistematis, agar kasus ini dihentikan sampai Nazaruddin saja," katanya.
JAKARTA - Sejumlah pihak menilai, kuat dugaan ada upaya untuk menghentikan proses penyidikan kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games hanya sampai
BERITA TERKAIT
- Data Resmi BKN Jumlah PPPK Paruh Waktu dari Seleksi Tahap 1, Lebih Banyak
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional