Wisman Naik, Bandara Radin Intan II Lampung Siap Go International
Dukungan Gubernur Lampung terhadap moderninasi Bandara Radin Intan II berupa penghapusan aset gedung VIP dan gedung selasar parkir milik Pemerintah Provinsi Lampung.
Dukungan lainnya, pembebasan lahan seluas 275,5 ha, sehingga landasan pacu (runway) mencapai 3.000 meter. “Pemerintah Provinsi Lampung bersedia menghapuskan dan menghibahkan aset-aset itu, jika lokasi tersebut untuk perluasan terminal,” kata Ridho Ficardo.
Bandara Radin Intan mampu melayani 3.350 penumpang setiap hari. Ketika beroperasi penuh di 2017, jumlah penumpang yang mampu dilayani mencapai 8.000 per hari atau tiga juga penumpang per tahun.
Kapasitas apron mampu menampung 10 pesawat dengan 50 pergerakan pesawat per hari. Jumlah pergerakan itu hanya beda tipis dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang mencapai 60 pergerakan per hari.
Saat ini, terdapat lima rute penerbangan yakni Lampung--Jakarta yang dilayani Garuda Indonesia (enam kali), Sriwijaya Air (lima kali), Nam Air (satu kali), dan Lion Air (dua kali per hari). Kemudian, Lampung-Halim Perdanakusuma dilayani Wings Air sebanyak tiga penerbangan per hari.
Rute lainnya, Lampung—Bandung dilayani Wings Air (dua kali), dan Express Air sekali sehari. Lalu, Rute Lampung—Batam dilayani Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia masing-masing sekali penerbangan tiap hari.
Rute yang juga cukup sibuk yakni, Lampung—Palembang yang dilayani Wings Air, Express Air, dan Garuda Indonesia. Sedangkan rute Lampung—Krui dilayani Susi Air sekali seminggu dari jadwal seharusnya tiga kali seminggu.
Sebagai bandara kelas internasional, akses menuju Bandara Radin Intan II kini dilengkapi angkutan pemandu moda yakni bus Trans Lampung menuju ibukota Bandar Lampung yang mencapai 28 km. Pada 2017, akses bus ke Bandara, menurut GM Damri Lampung Yulianto, diperkuat armada Damri ke jurusan Kalianda (Lampung Selatan), Metro dan Sukadana (Lampung Timur), Liwa (Lampung Barat), dan Tulangbawang via Bandar Jaya (Lampung Tengah). “Dukungan bus angkutan pemandu moda merupakan syarat menjadi bandara internasional,” kata Yulianto.
BANDAR LAMPUNG—Tekad Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menjadikan Bandara Raden Inten II Branti, Lampung Selatan, berstandar internasional
- 1 Abad Ponpes Alfalah Ploso: Mengenang Cinta Nyai Rodliyah
- Pungli Parkir di Kebun Binatang Bandung, Bus Pariwisata Digetok Tarif Rp 150 Ribu
- 64 Personel Polda Jabar Dipecat Sepanjang 2024
- Pemprov Jakarta Ajak Warga Rayakan Malam Tahun Baru, Catat Rangkaian Acaranya
- ASN Pakai Kendaraan Dinas untuk Liburan Siap-Siap Mendapat Sanksi
- Buntut Penembakan Gamma, Kapolrestabes Semarang Dimutasi