Wisuda Akhir Tahun, Skripsi soal Retribusi PAD Bekasi

Wisuda Akhir Tahun, Skripsi soal Retribusi PAD Bekasi
Wisuda Akhir Tahun, Skripsi soal Retribusi PAD Bekasi
Wahyu dilahirkan dari istri kedua ayahnya bernama Fatmawati (40), sehingga penghasilan ayahnya pun harus dibagi-bagi untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Kehidupan yang sangat sederhana hampir semua saudara yang berjumlah 8 orang, nyaris tidak bisa merasakan kursi sekolah, seperti anak-anak lain pada umumnya. Kehidupan inilah kemudian dijadikan cermin baginya. “Semua saudaraku hampir putus sekolah,” ungkapnya.

 

Melihat cermin kehidupan keluarganya itu, tidak lekas menjadinya pasrah dengan keadaan. Sebaliknya cermin itu dijadikan cambuk untuk membuka pikiran dan wawasannya. Dia pun berpikir bagaimana caranya agar tidak mengalami hal seperti saudaranya yang telah putus sekolah.

Dengan tekad untuk belajar tinggi, segala upaya coba dilakukan meski ketika itu usianya masih 10 tahun atau kelas 4 sekolah dasar.

 

HIDUP memulung barang bekas lalu dijual untuk biaya hidup tidak membuat Wahyudin rendah diri. Dia bahkan tidak segani-segan mengaku hidupnya memang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News