Wisuda Akhir Tahun, Skripsi soal Retribusi PAD Bekasi
Minggu, 03 Maret 2013 – 06:09 WIB

Wisuda Akhir Tahun, Skripsi soal Retribusi PAD Bekasi
Rupiah demi rupiah ia kumpulkan hingga akhirnya menghasilkan uang. "Uang hasil mulung pertama saya belikan anak ayam untuk diternakkan,” jelasnya.
Dua tahun memungut sampah, dan beternak sebagian uang tabungannya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya masuk sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 28 Bekasi. Meski sudah SMP aktifitas memulung pun terus dilanjutkan.
Karena kebutuhan di SMP makin meningkat, Wahyu pun juga akhirnya menjual gorengan. Gorengan dia jajakan di Jalan Alternatif Cibubur yang merupakan jalur RI 1 ke Cikeas, Bogor.
Meski harus bekerja keras dengan menahan rasa malu karena profesinya itu, Wahyu terus berjuang hingga akhirnya jenjang SMA pun akhirnya diraih. Wahyu memutuskan untuk daftar di SMA 7 Bekasi.
HIDUP memulung barang bekas lalu dijual untuk biaya hidup tidak membuat Wahyudin rendah diri. Dia bahkan tidak segani-segan mengaku hidupnya memang
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara