WNI Alami Kekerasan di Melbourne, Apa Bantuan Yang Bisa Diharapkan Dari Polisi?
Banyak warga Australia yang seperti dari Indonesia sering menghindari urusan hukum dan pengadilan karena merasa ada kendala bahasa, padahal pemerintah menyediakan penerjemah profesional secara cuma-cuma.
Titis Pratiwi sedang berjalan keluar dari stasiun kereta Footscray, sekitar 7 kilometer dari pusat kota Melbourne, ketika ia berpapasan dengan dua remaja perempuan pada hari Senin (10/6/2019) pukul 9.30 malam.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka memukul mata Titis.
"Saya tidak kenal mereka, tidak pernah bicara dengan mereka. Saya dipukul tanpa sebab," kata Titis yang bekerja sebagai staf pengajar penerjemahan di Monash University dan University of Melbourne.
Pemukulan itu terjadi depan protective service officers (PSO), petugas berseragam yang ditempatkan menjaga tempat umum seperti stasiun kereta.
"Pelaku langsung ditangkap oleh PSO," kata Titis kepada Alfred Ginting dari ABC Indonesia.
Photo: Titis Pratiwi, warga Indonesia di Melbourne.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025