WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa
Dicontohkan oleh Didi, awalnya Presiden Trump mengatakan George Floyd patut diperlakukan dengan adil.
"Belakangan Trump bilang kalau perusuh masih marak, tembak saja. Ini seakan menyulut bensin lagi, makin tersulut dan tak terkendali," tambah Didi lagi.
Dalam observasi Didi yang sudah tinggal lebih dari 20 tahun di Amerika Serikat, sikap rasialis masih terasa di kalangan rakyat biasa sejak Trump berkuasa, dengan adanya berbagai konflik di supermarket atau Mcdonald yang makin banyak.
"Olok-olok apalagi bullying makin menjadi-jadi. Warga kulit hitam yang merasa tertekan oleh putih makin menekan kalangan Asia dan China," katanya.
"Di kereta subway ada warga kulit hitam menyemprotkan cairan disinfektan ke penumpang Asia,"
"Kulit hitam juga ada yang tidak mau duduk dekat warga Asia atau ada yg tak mau dilayani pelayan Asia," katanya lagi.
Didi tinggal di kota Philadelphia di negara bagian Pennsylvania yang juga menyaksikan adanya gelombang protes dan kerusuhan selama beberapa hari terakhir.
Aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat memasuki hari keenam
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan