WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa
Michael mengatakan dia merasa sangat berduka untuk keluarga Floyd dan keluarga lain yang anggota keluarganya meninggal karena tindak rasisme.
"Saya sangat sedih, sangat pedih, dan marah," kata Jordan yang sekarang merupakan pemilik klub NBA Charlotte Hornets.
"Saya melihat dan merasakan kesedihan, ras amarah dan frustrasi semua orang."
"Saya bersama dengan siapa saja untuk menghentikan rasisme yang sudah mendarah daging dan kekerasan terhadap warga berkulit hitam, dan yang lainnya."
"Cukup sudah semua ini."
Pernyataan Michael muncul di saat gelombang protes dan kerusuhan terus berlanjut di berbagai kota di Amerika Serikat, dimana pengunjuk rasa bentrok dengan polisi.
Ia menyerukan agar warga menunjukkan empati dan rasa solidaritas dan tidak berpaling dari tindak brutal yang ada di dalam masyararakat.
"Suara kita yang bersatu diperlukan untuk menekan para pemimpin kita guna mengubah aturan hukum atau kita bisa menggunakan suara kita guna menciptakan perubahan sistemik."
Aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat memasuki hari keenam
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan