WNI di Australia Bingung dengan Aturan COVID-19 yang Terus Berubah
"Saya merasa tak berdaya di saat yang sulit," ujar Len, yang mengaku hanya mengerti setengahnya saja dari penjelasan di situs Departemen Kesehatan Victoria.
Informasi yang tersedia dalam sejumlah bahasa, termasuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin belum terlalu diperbarui oleh Departemen Kesehatan dan ABC telah menghubungi untuk meminta penjelasan.
Di Sydney, Srey Kang, seorang perawat, mendapat julukan sebagai Kerry Chant-nya komunitas warga Kamboja.
Kerry Chant adalah Kepala Petugas Kesehatan untuk negara bagian New South Wales yang sering tampil di televisi untuk menjelaskan kondisi terkini COVID-19.
"Komunitas kami benar-benar seperti tak tahu harus apa, sangat bingung, takut. Ini lebih parah dibandingkan saat wabah Delta," ujarnya.
"Pemerintah Australia seharusnya bisa melakukan lebih baik dari sekarang. Kita berada di titik terendah," kata Srey.
Hampir setiap hari ia mendapat telepon dari komunitas warga Kamboja yang kesulitan, termasuk mereka yang punya penyakit parah atau para pekerja di bidang konstruksi dan restoran.
"Kita tidak punya arahan, kita tak tahu harus mengarahkan mereka ke mana. Kita cuma bisa memberi tahu kalau punya gejala, diam di rumah, memberitahu tempat kerja mereka, melakukan isolasi mandiri, hanya itu."
Banyak WNI di Australia mengaku kebingungan lantaran aturan COVID-19 negara tersebut terus berubah-ubah
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air