WNI di Australia Bingung dengan Aturan COVID-19 yang Terus Berubah
'Mari kita selesaikan bersama'
Hajjeh Maha Abdo, kepala eksekutif dari Muslim Women Australia, mengatakan yang menjadi masalah saat ini sebenarnya bukanlah bahasa.
Karena bagi warga yang bahasa ibu-nya adalah bahasa Inggris pun, sama-sama kebingungan dengan informasi COVID-19 yang terus berubah.
"Setiap orang yang mengontak kami sepertinya mengalami kesulitan dalam mengikuti informasi terbaru dan pesan yang disampaikan [Pemerintah]," ujarnya.
Sejak liburan Natal, Muslim Women Australia yang berbasis di Lakemba, Sydney, sudah mendistribusikan 'COVID Care Packs', yang berisi termometer, alat pengukur oksigen dan tekanan darah, serta obat-obatan kepada yang membutuhkan.
Dalam tiga hari terakhir ada 400 warga yang menelepon Muslim Women Australia dan mereka berasal dari latar belakang berbeda.
Ia merasa Pemerintah tidak punya perencanaan yang baik untuk wabah COVID-19 saat ini, dengan kasus bisa mencapai puluhan ribu sehari di Sydney.
"Ini jadi seperti tsunami ... yang menyeret orang tanpa peringatan," katanya.
"Tapi mari kita selesaikan bersama-sama dan kita bisa melakukannya."
Banyak WNI di Australia mengaku kebingungan lantaran aturan COVID-19 negara tersebut terus berubah-ubah
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024