WNI Ini Sebut Banyak Ranjau Targetkan Warga Sipil di Kyiv
jpnn.com, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) Pepi Aprianti mengaku menyaksikan tindakan tentara Rusia yang berupaya menyerang warga sipil di Ukraina.
Dia melihat para tentara Rusia menanam ranjau darat di daerah perkotaan yang dihuni warga sipil.
Pepi sempat tinggal di Kyiv, bersama suaminya, tetapi invasi Rusia di Ukraina membuatnya harus pergi ke Vinnytsia.
Saat ini, pasukan Rusia ditarik dari Kyiv. Meski begitu, Pepi mengaku belum bisa kembali.
"Kami harus menunggu sampai tentara Ukraina membersihkan ranjau darat yang ditanam Rusia," kata Pepi, dalam acara Kopi Timur yang digelar Rakyat Merdeka Online (RMOL), baru-baru ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin memang enggan menyetujui konvensi pelarangan penggunaan ranjau anti personel (Konvensi Ottawa) yang disepakati ratusan negara di Oslo, Norwegia pada 18 September 1997.
Rusia beralasan kurang memiliki alternatif senjata selain senjata ranjau antipersonel.
Mereka juga mengaku mengalami kesulitan finansial dalam menghancurkan persediaan ranjau.
WNI ini mengaku melihat tentara Rusia menanam ranjau darat di daerah perkotaan yang dihuni warga sipil.
- Selundupkan Narkoba di Selangkangan, 2 Penumpang Feri Dibekuk Petugas Bea Cukai Batam
- Mengapa Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tak di Indonesia?
- Indonesia Luncurkan Layanan Paspor Elektronik di Malaysia
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Dirjen Imigrasi Buka Layanan Paspor Elektronik untuk WNI di Frankfurt
- Vietnam Dilanda Topan Yagi, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?