WNI Keturunan Tionghoa di Australia: Identitas Kerap Dipertanyakan, Tetap Merasa Bangga

Sebaliknya, Virgondo justru memutuskan meninggalkan semua identitas dan budaya China, termasuk mengubah namanya, karena "ada trauma pada keluarganya."
"Ayah saya [saat itu] ingin mengubur identitas kami supaya tidak terlalu mencolok dan mengundang bahaya. Sebagai minoritas, ya harus berbaur saja."
"Budaya yang terputus ini sebenarnya saya sesali, tapi saya juga mengerti pertimbangan orangtua saya, mereka ingin keluarganya aman," tutur Virgondo.
Perbedaan kiblat dan selera budaya

Professor Ariel Heryanto dari Monash University, Melbourne, Australia mengatakan, tidak ada identitas Tionghoa Indonesia di luar negeri yang benar-benar berbeda.
Meski dalam penelitiannya Professor Ariel mengelompokkan identitas etnis Tionghoa Indonesia Jawa ke dalam lima kelompok, menurutnya masing-masing kelompok tidak memiliki batas-batas yang jelas.
Identitas Tionghoa Indonesia di luar negeri juga mencakup ragam lima kelompok tadi, walau dengan kombinasi yang bervariasi.
"Yang membedakan mereka adalah kiblat dan selera budaya. Perbedaan ini tidak mutlak atau permanen. Banyak tumpang-tindih di wilayah perbatasan yang membedakan mereka," jelasnya kepada ABC.
Banyak warga Indonesia keturunan China di Australia tetap merasa bagian dari Indonesia, meski kadang mereka dipertanyakan identitasnya sebagai orang Indonesia karena tampilan fisik mereka
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya