WNI Pulang dari Suriah tak Bisa Langsung Dijerat
`
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang (RUU) Antiterorisme M Syafii mengatakan orang yang pulang dari Irak maupun Suriah tidak serta merta bisa langsung ditangkap karena dianggap sebagai teroris.
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan UU Antiterorisme yang baru juga tidak memberikan landasan hukum untuk melakukan hal tersebut.
“Kalau kemudian setiap orang yang pulang lalu dianggap sebagai teroris, saya kira tidak punya dasar hukum itu. UU ini pun tidak memberikan landasan,” kata Syafii di gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/5).
Menurut Syafii, WNI dari Suriah atau Irak misalnya bisa dilakukan assesment terlebih dahulu oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dia menjelaskan jika seseorang tersebut belum terpapar, maka mungkin bisa diikutsertakan dalam program kontra deradikalisasi.
Namun, kalau memang sudah terpapar, maka bisa diikutkan dalam program deradikalisasi.
Nah, kata Syafii, kalau memang terbukti telah melakukan kejahatan baru bisa dikenakan hukuman.
“Saya kira sebuah tindakan yang tidak manusiawi dan melanggar HAM jika orang pulang dari sana yang kita tidak tahu lagi ngapain kemudian dianggap teroris. Ini kan sesuatu yang diinginkan oleh pihak luar agar kita melemahkan bangsa kita sendiri,” papar Syafii. (boy/jpnn)
Politikus Partai Gerindra menganggap dugaan WNI pulang Suriah berarti teroris adalah tindakan tidak manusiawi dan melanggar HAM.
Redaktur & Reporter : Boy
- Saras Gerindra: Setelah Heboh Polemik Pemecatan Ipda Rudy, BBM di NTT Jadi Lancar
- Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan
- Anggi: Kami Dididik Pak Prabowo Untuk Kerja sama
- Gerindra Bantu Bocah Alika yang Seorang Diri Rawat Ayahnya Pengidap Kanker
- Ini Kalimat Megawati saat Bertemu Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Pertanda Apakah?
- Politikus Gerindra Abdul Malik Soroti Segoro Luhur Maju Jadi Cawabup Ponorogo Lewat Partai Lain