WNI Sandera Abu Sayyaf Kian Terancam
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menilai posisi delapan WNI sandera kelompok Abu Sayyaf, kian terancam setelah dua orang berhasil kabur dari tawanan pada 17 dan 18 Agustus 2016 lalu. Kedua WNI yang berhasil kabur adalah M Sofyan dan Ismail.
Kalaupun mau dilakukan operasi militer maka ia meminta harus memastikan semua sandera sudah lepas dari kelompok yang berbasis di Filipina Selatan.
"Operasi militer efektif tapi resiko tinggi, sandera mati. Jadi membuat kebijakan tidak bisa serampangan," kata Hanafi di komplek Parlemen Jakarta, Rabu (24/8), menyikapi perkembangan terbaru sandera Abu Sayyaf.
Karena itu, politikus PAN ini mendorong supaya pendekatan militer jangan dulu dilakukan, kecuali pemerintah siap dengan resiko jatuhnya korban dari para WNI yang disandera.
Sebagai negara bertetangga, ujar Hanafi, otoritas Filipina seharusnya mengkoordinasikan bila ingin menggempur pertahanan Abu Sayyaf dengan serangan militer.
"Harus ditekan Filipina agar sandera bebas dulu baru setelah itu menghabisi Abu Sayyaf, ya sudah," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menilai posisi delapan WNI sandera kelompok Abu Sayyaf, kian terancam setelah dua orang berhasil kabur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bambang Komisi XII Anggap Suplai BBM Selama Nataru Lancar, Tidak Ada Kendala
- Melalui FDP, BAZNAS Fokus Tingkatkan Kompetensi Amil Profesional
- Kompolnas Apresiasi Kerja Keras Polri Amankan Natal dan Tahun Baru
- Pakar Hukum Sarankan Polda Metro Terbitkan SP3 Untuk Firli Bahuri, Ini Alasannya
- Pengacara Firli Bahuri Tuding Polisi Kurang Bukti Penyidikan
- PAM JAYA Menggratiskan Biaya Pemasangan Sambungan Bagi Pelanggan Baru