WNI Terlibat ISIS Pulang ke Tanah Air, BNPT Dilema
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengakui pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat ISIS dari Turki, menjadi dilema tersendiri bagi pemerintah.
Ini disampaikan mantan Kabareskrim Mabes Polri itu saat ditanya tentang potensi bahaya WNI yang diduga terlibat ISIS bila pulang ke tanah air.
"Memang dilema, karena mereka di sana sudah terpapar radikalisme termasuk anaknya ya. Itu jadi pekerjaan kami," kata Suhardi di kompleks Istana Negara, Senin (17/7).
Dia mengatakan aturan perundang-undangan di Indonesia belum memungkinkan bagi aparat penegak hukum mengambil tindakan hukum terhadap WNI yang diduga terlibat radikalisme di negara lain.
Karena itu, kalau mereka dipulangkan ke tanah air, pemerintah hanya bisa mengidentifikasi terlebih dahulu.
Kemudian memberikan program deradikalisasi sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Di situ kami minta pemda untuk proaktif menjemput supaya tahu persis orang ini kembalinya ke mana, bergaulnya sama siapa. Itu pekerjaan besar," jelas dia.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan otoritas Turki, terkait deportasi ratusan WNI yang telah ditangkap karena diduga terlibat dengan ISIS.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengakui pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat ISIS dari
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan