Wolff: Silahkan Mereka Duel
Percikan Naikkan Suhu Kompetisi
jpnn.com - LONDON - Tim Mercedes belum melepas dominasinya di Formula 1 musim 2014. Kedua pembalap Mercedes, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton, menyapu bersih kemenangan di enam balapan perdana. Meski demikian, persaingan perebutan gelar juara dunia musim ini jauh dari kata membosankan.
Hamilton memang meraih jumlah kemenangan lebih banyak, dengan empat kemenangan. Namun, di klasemen pembalap justru Rosberg yang berada di puncak . Itu tak lepas dari dua kemenangan dan empat kali runner-up, sementara Hamilton sekali runner-up dan sekali gagal finis.
Berada di atas angin dalam persaingan dengan tim-tim lain bukannya membuat hubungan keduanya adem ayem. Usai sesi kualifikasi Grand Prix Monaco dua pekan lalu, suhu kompetisi kian tinggi. Hamilton gagal meraih pole dan kalah di balapan disebut akibat ulah tak sportif Rosberg.
Saat sesi kualifikasi menyisakan detik-detik terakhir, Rosberg berada di puncak catatan waktu tercepat. Seharusnya, itu jadi kesempatan Hamilton untuk memperbaiki catatan waktunya. Tapi, tiba-tiba Rosberg kembali ke lintasan dan menyebabkan bendera kuning dikibarkan. Imbasnya, Hamilton gagal memperbaiki catatan waktunya.
Bukti naiknya suhu persaingan dan percikan dalam hubungan itu terjadi usai lomba. Saat Rosberg merayakan kemenangannya, Hamilton tak mengacuhkan rekan setimnya itu. Bahkan, tak ada ucapan selamat dari juara dunia 2008 itu.
"Itu menunjukkan hubungan yang bersemangat. Itu normal, mereka berdua adalah pembalap yang kompetitifdan mereka berjuang untuk meraih juara dunia," ungkap Executive Director Mercedes Toto Wolff pada situs resmi tim.
"Mereka memiliki mobil yang kompetitif dan persamaannya pada kekuatan dan kelemahan. Jadi mereka harus memperjuangkan sekecil apa pun keuntungan yang ada," tambahnya.
Belakangan, kedua pembalap berusaha mendinginkan suasana melalui akun media sosial masing-masing. Melalui akun twitter, Hamilton dan Rosberg menganggap tak ada maslaah lagi di antara mereka. Mereka tetap berteman meski persaingan yang lebih ketat tetap akan terjadi di balapan-balapan berikutnya.
Tak pelak, keretakan ini membuat kedua pembalap tersebut disamakan dengan dua pembalap McLaren di medio 1980-an, Alain Prost dan Ayrton Senna. Kedua pembalap legendaris itu juga selalu bersaing sengit dalam tim yang sama. Wolff berusaha membantahnya sebagai persaingan yang tidak sehat.
"Selalu ada perbandingan dengan Senna/Prost, yang tentu merupakan pujian untuk Lewis dan Nico. Namun situasi disini sangat berbeda. Filosofi persaingan di Mercedes-Benz, yakni membiarkan para pembalap untuk berduel, asalkan tak sampai merusak mobil," ucap Wolff.
Lebih lanjut Wolff mengingatkan, kedua pembalapnya tak hanya membawa nama individu. Bukan pula hanya membawa nama tim di balapan F1. Tapi juga membawa nama baik seluruh karyawan mecedes-benz di seluruh dunia. (ady)
LONDON - Tim Mercedes belum melepas dominasinya di Formula 1 musim 2014. Kedua pembalap Mercedes, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton, menyapu bersih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kota Impian Wahana Menantang Petrokimia di Final Kejurnas Voli U-16 2025
- Absen di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, DMX Punya Peluang Tampil di SEA Games
- Perbasi Pantau Zane Adnan dan Gavin Ibrahim di Amerika Serikat untuk SEA Games 2025
- Begini Kesan Patrick Kluivert Setelah Menyaksikan Pertandingan Liga 1
- MotoGP 2025, Yamaha Siap Gas Pakai Mesin V4
- Buka Kejuaraan Voli Piala Gubernur Jateng, Nana Sudjana: Semoga Muncul Bibit Atlet