Womenpreneur Salah Satu Kunci Hadapi MEA

Womenpreneur Salah Satu Kunci Hadapi MEA
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang

Kendala lain sulitnya adalah menembus pasar. Mereka sudah mampu menciptakan produk bernilai ekonomi, namun bingung kemana produk akan dipasarkan. ''Minimnya informasi tentang target pasar dan buruknya infrastruktur mempersulit penjualan produk dari satu daerah ke daerah lain,'' katanya.

Padahal, untuk membangun jiwa kewirausahaan di pedesaan sebenarnya bisa melalui komunitas. Pertimbangannya ikatan kekerabatan (keguyuban) masyarakat di pedasaan masih kuat. Perlu dibangun cluster-cluster pengembangan ekonomi sesuai karakteristik daerah masing-masing.

Misalnya, di Palembang perlu dibangun cluster ekonomi kain songket dengan perempuan sebagai tulang punggungnya. Hal yang sama bisa dilakukan di Pakelongan untuk cluster ekonomi produk-produk berbasis batik.

Lalu agar hasilnya maksimal, kata William, program tersebut harus bersifat lintas sektoral.

''Kita memiliki beberapa kementerian dan lembaga yang harusnya bisa mengemas program pemberdayaan perempuan yang mumpuni. Kementerian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Badan Ekonomi Kreatif harus satu irama untuk memberdayakan perempuan,'' pintanya. (jos/jpnn)

 

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News