Wonderful Indonesia Kembali Garap Great China

Wonderful Indonesia Kembali Garap Great China
Logo Kemenpar. Foto: kemenpar.go.id

"Tidak ada beban pikiran di depan, tidak perlu antre mengurus, tidak buang waktu. Malaysia lebih dari 150 negara, Singapura juga lebih dari 150 negara. Kita hanya 15, sepuluh persennya," kata Arief Yahya. 

Dia mengibaratkan seperti orang membeli starterpack kartu perdana, yang dibuat murah, bahkan saat promo bisa gratis. Bisnisnya ada di pulsa, bukan di pembelian kartu perdana. 

"Kalau kartu perdana dibuat tarif mahal, jumlah pelanggan tidak akan sebanyak sekarang. Sama dengan visa, biaya visa hanya USD 35 dolar, sedangkan rata-rata wisman membelanjakan uangnya USD 1.200. Jangan mengejar USD 35 tapi kehilangan peluang USD 1.200," kata Arief Yahya. (jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News