World Bank Pangkas Proyeksi, Ini Reaksi Gubernur BI

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan bahwa meski World Bank telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen, pihaknya tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap sesuai target yang ditentukan oleh BI.
Diketahui, World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tanah air hingga di level 4,7 persen. Prediksi tersebut melemah dari estimasi World Bank sebelumnya yang 5,2 persen.
"Saya sudah dengar soal World Bank itu. Kalau kami dari BI masih meyakini pertumbuhan kita (Indonesia) masih sesuai kisaran 5 persen hingga 5,4 persen. Walaupun kita ikuti juga saat ini sudah tanggal 8 Juli dan kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua memang tidak terlalu menggembirakan," ujarnya.
Meski enggan menyebutkan angka, namun, pihaknya memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa jadi di kisaran capaian pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama yang mencapai 4,7 persen.
"Kurang lebih seperti kuartal pertama. Jadi kalau di kisaran 0,2 keatas atau 0,2 kebawah dari capaian kuartal pertama ya kurang lebih segitu," tambahnya.
Namun, pihaknya tetap berharap pada motor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni government spending, investasi, dan perbaikan konsumsi domestik. (ken/dee)
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan bahwa meski World Bank telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas