World Parliamentary Forum, Novanto Soroti Konflik Rohingnya
jpnn.com, BALI - Ketua DPR RI Setya Novanto menjadi pembicara di World Parliamentary Forum di Bali.
Dalam pidatonya, dia mengatakan parlemen sebagai representasi rakyat memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan dan target yang tertuang dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya kemiskinan.
"Data terbaru Bank Dunia dan UNDP menunjukan jumlah orang miskin yang diukur dari tingkat konsumsi dibawah USD 1,9 dollar per hari mencapai lebih dari 700 juta orang atau lebih dari 10 persen dari jumlah penduduk dunia," ujar Novanto.
Fakta ini, kata dia, menunjukkan upaya pemberantasan kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya menjadi tantangan global terbesar bagi agenda pembangunan berkelanjutan.
Parlemen di berbagai negara punya peran penting mendorong pertumbuhan ekonomi yang terpelihara, inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
"Kita juga harus mengakhiri konflik maupun kekerasan yang terjadi di masyarakat di belahan dunia. Seperti contohnya yang terjadi terhadap etnis Rohingnya di negara bagian Rakhine, Myanmar," tegasnya.
Novanto meminta pemerintah Myanmar segera memulihkan stabilitas dan memberikan perlindungan keamanan secara inklusif terhadap seluruh masyarakat di Rakhine, Myanmar.
Indonesia juga terus berupaya mewujudkan masyarakat yang damai, adil dan inklusif yang bebas dari rasa takut dan kekerasan.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?