Worldcoin Dinilai Kontroversial, Uang Kripto Harus Diawasi Ketat
Namun, semua kemudahan ini juga menyisakan sejumlah masalah, misalnya cara verifikasi identitas dengan The Orb.
Worldcoin menggunakan bola pengimbasan iris untuk menangkap dan mengesahkan data biometrik unik individu.
Sejumlah negara menunding cara verifikasi ini berisiko membocorkan data pengguna dan juga risiko kesehatan.
Sebagai contoh, Pemerintah Kenya yang menuding Worldcoin melakukan penipuan dengan mengumpulkan data dari masyarakat di negara berkembang.
Menteri Kesehatan Kenya, Susan Nakhumicha Wafula menyebut teknologi pengimbasan iris berpotensi membuat rakyatnya terpapar risiko kesehatan.
Tak hanya dikritik oleh negara-negara berkembang, negara-negara maju di Eropa seperti Jerman dan Inggris juga melakukan pengawasan terhadap Worldcoin.
"Kami mencatat peluncuran Worldcoin di Inggris dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata juru bicara Kantor Komisi Informasi Inggris, dilansir Yahoo Finance, Jumat (28/7).
Di Jerman, sejak November 2022, Pengawasan Perlindungan Data (BayLDA) Jerman telah memulai penyelidikan terhadap aktivitas Worldcoin. Pimpinan BayLDA, Michael Will menilai teknologi Worldcoin berpotensi disalahgunakan untuk mengirimkan informasi keuangan dan menimbulkan risiko bagi penggunanya.
Worldcoin dinilai kontroversial, uang Kripto harus diawasi dengan ketat. Simak penjelasannya
- Software Testing Makin Diminati, IDSTB Conference 2024 Dapat Sambutan Antusias
- Kemenkominfo Ungkap Kabar Terkni soal Pencurian Data Pribadi Pelanggan Indosat
- Ssttt... Vietnam Curi Data Intelijen Indonesia untuk Bahas Perbatasan Laut Kedua Negara
- Cegah Pencurian Data Berulang, Kemenkominfo Ajak Apple bikin Sekolah Hacker
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- 4 Karyawan Bank di Kepri Terlibat Pencurian Data Nasabah, Kerugian Rp 25 Miliar