Wow, Begini Rasanya Melintas Tol Cipali yang Bersolek Menjelang Arus Mudik

jpnn.com - TOL anyar Cikopo - Palimanan (Cipali) terus bersolek menjelang masa mudik yang segera datang. Berbagai kekurangan dikebut agar jalan tol terpanjang ini bisa "melayani" para pemudik yang memilih melintas melalui jalur darat. Wartawan JPNN mencoba menyusuri dan memantau persiapan tol panjangnya 116,75 km itu.
------------------------
"JALAN Tol Bukan Sirkuit Mas Bro.." Begitu bunyi tulisan di papan peringatan yang banyak terpasang di sepanjang tol arah Cikopo-Palimanan. Tentu saja tulisan itu bertujuan untuk mengingatkan para pengemudi yang melintas di sana agar lebih berhati-hati dan tidak mengebut.
Ya, secara kesuluruhan tol yang baru diresmikan 13 Juni lalu kondisinya sudah baik dan bisa digunakan. Saat JPNN menjajal tol itu pada Rabu (1/7) lalu, jalanannya cenderung sepi. Dua lajur yang ada di sana begitu lengang.
Saat waktu menunjukkan pukul 14.30, wartawan media ini mencoba berhenti di km-80 lantas menghitung berapa jumlah kendaraan yang melintas. Ternyata, dalam semenit rata-rata hanya ada sepuluh kendaraan yang melintas..
Mayoritas adalah mobil pribadi. Disusul kemudian oleh juga truk, bus dan kendaraan niaga lainnya.
Bagaimana dengan kecepatan kendaraan yang melintas di sana? Berdasarkan pengamatan, bisa dipastikan bahwa kendaraan itu melaju dengan kecepatan 100 km/jam lebih. "Ya, memang karena sepi dan jalannya enak," kata seorang pengendara mobil Adi Kurniawan saat ditemui di rest area km 86.
Ruas tol Cikopo-Cipali ada yang berlapis beton dan ada yang berlapis aspal. Begitu memasuki gerbang Cikopo, pengendara akan disapa jalanan beton. Meski terbuat dari beton, jalanan itu terasa mulus. Baru setelah beranjak di km 110, jalanan mayoritas berlapis aspal.
TOL anyar Cikopo - Palimanan (Cipali) terus bersolek menjelang masa mudik yang segera datang. Berbagai kekurangan dikebut agar jalan tol terpanjang
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah