Wow, Bos Marvel Pengin Ada Superhero dari Indonesia
Sebelum membuat sosok superhero, kami menentukan konsep karakter dan identitasnya sebagai orang biasa yang juga mengalami hal-hal umum. Misalnya, sebelum mengonsep Spider-Man, kami mengonsep Peter Parker yang merupakan siswa sekolah biasa. Sebelum menciptakan Iron Man, kami membayangkan Tony Stark sebagai seorang jutawan dan pengusaha. Selain itu, permasalahan yang mereka hadapi sebagai orang biasa umumnya adalah permasalahan yang dihadapi banyak orang.
Ada tujuan khusus dari pembuatan karakter dengan cara itu?
Tentu saja. Pembaca bisa merasa terhubung dengan karakter tersebut karena mengenalnya sebagai orang biasa. Kalau kami terlalu mengekspos segi karakter superhero, pembaca bisa jadi hanya mengenalnya sebagai pahlawan super yang sangat berbeda dengan diri mereka.
Banyak komik Marvel yang diadaptasi ke dalam bentuk film, serial, dan games. Apa peran Anda dalam proses adaptasi itu?
Saya sering berkoordinasi dan bertukar pendapat dengan pihak-pihak yang mengadaptasi karakter Marvel. Misalnya dengan para desainer karakter untuk film-film Marvel Studios. Saya membantu dan memberi masukan agar desain mereka tetap mempertahankan ciri khas si karakter seperti di komik. Saya juga harus memastikan agar jalan cerita dan konsep tetap bersinergi dengan komik.
C.B. Cebulski baru saja diangkat menjadi bos Marvel Comics. Wartawan Jawa Pos Glandy Burnama berkesempatan mewawancarainya ketika berkunjung ke Indonesia
- Marvel Studio Rilis Cuplikan Film Eternals, Ada Angelina Jolie Hingga Salma hayek
- The Falcon and The Winter Soldier: Kisah Heroik Personel The Avengers
- Marvel Studio Umumkan Proyek Fantastic Four Terbaru
- Serial Animasi 3D Pertama di Indonesia, Bima S Kembali Tayang di Layar Kaca
- Mirip Anggaran Lem Aibon Rp 82 Miliar, Begini Cerita Wakanda Masuk Daftar Mitra Dagang Amerika
- Mantan Manajer Stan Lee Tilap Duit Rp 72 Miliar