Wow.. Krakatau Steel Minta PMN Rp 1,5 triliun
jpnn.com - JAKARTA - PT Krakatau Steel kembali mengajukan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun untuk dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (R-APBN) 2016. Dana tersebut diajukan untuk mendukung rencana Krakatau Steel membangun pabrik baru dan pembangkit listrik di sekitar pabrik.
Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana menyambut baik keinginan itu. Menurutnya, BUMN baja saat ini perlu diperkuat dari sektor permodalan. Terlebih Krakatau Steel memiliki rencana menambah kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kalau itu, kapasitas sekarang 2,4 juta ton mau dinaikkan jadi 3,9 juta ton. Ya kami (DPR) setuju. Mereka (KS) sekarang punya rencana bangun fasilitas yang bisa pasok kebutuhan lokal yang khusus dan macem-macem. Kan kita nggak bisa bangun pabrik baru nunggu situasi baik. Bangun pabrik kan butuh waktu," ujar Azam di Ruang Rapat Komisi VI, Jakarta, Kamis (17/9).
Pemberian PMN, sambung Azam, bisa memperkuat industri nasional. Apalagi, proyek infrastruktur pada masa Presiden Jokowi tengah getol dilaksanakan, sehingga kebutuhan baja akan meningkat drastis. "Intinya industri dalam negeri harus diperkuat," tandasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 22 BUMN mengusulkan PMN tunai dan non tunai kepada pemerintah senilai Rp32,42 triliun. Usulan tersebut diajukan untuk dianggarkan pada tahun 2016. Salah satu pengusul ialah Kratau Steel dengan usulan PMN tunai Rp1,5 triliun dan non tunai Rp 956,49 miliar. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Krakatau Steel kembali mengajukan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun untuk dimasukkan ke dalam Rancangan
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta