Wow! MKD Turuti Maunya Setnov
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan persidangan etik Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal Papa Minta Saham yang diadakan tertutup sudah sesuai aturan. Lantas bagaimana situasi di dalam?
"Masih berlangsung dan ada kesepakatan semua, kami tak boleh memberikan keterangan sebelum rapat selesai. Nggak boleh ngomong," ujar Dasco di depan ruang MKD, Senin (7/12).
Politikus Gerindra itu menyebutkan, dua sidang sebelumnya digelar terbuka karena ada desakan publik. Namun saat ini kembali menjalankan sidang etika dilakukan tertutup.
"(Dua sidang lalu) itu bukan suatu kebiasaan. (Sekarang) tertutup dulu. Kemarin terlalu ikut tekanan publik. Akhirnya Pak Kahar (yang pimpin sidang hari ini, red)," jelas Dasco.
Terpisah, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengaku telah menyampaikan bahwa dua sidang sebelumnya terbuka. Tapi sidang kali ini Novanto selaku teradu tidak bersedia sidang terbuka.
"Saya juga berharap teradu mau untuk membuka sidang ini agar clear. Ini kesempatan beliau untuk mengklarifikasi, tapi beliau tidak mau ya sudah," ujarnya.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan ini menyampaikan bahwa Novanto tidak akan mau menjawab pertanyaan mahkamah yang berkaitan dengan rekaman pertemuannya dengan pengusaha Riza Chalid dan Presidr PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoeddin.
"Beliau (Novanto) sudah bilang tidak akan menjawab kalau kami berbicara tentang rekaman. Itu hak beliau lah. Artinya itu merugikan diri sendiri, bukan saya," pungkas Junimart.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan persidangan etik Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal Papa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen