Wow, Pendapatan Iuran BPJS 2022 Capai Rp 144 Triliun
jpnn.com, JAKARTA PUSAT - BPJS Kesehatan mencatat kinerja impresif setelah mencetak pendapatan iuran hingga Rp 144 triliun (unaudited) sepanjang 2022.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam acara Diskusi Publik dengan Tema “Outlook JKN: Satu Dekade Jaminan Kesehatan Nasional, Sudahkah Sesuai Harapan?” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Dia menyebutkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan terus meningkat sejak beroperasi pada 1 Januari 2014 dan turut meningkatkan pendapatan iuran jaminan sosial tersebut baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan masyarakat.
"Mengenai keuangan bayangkan dulu satu tahun itu Rp 40,7 triliun, kemudian meningkat secara tajam sekarang di tahun 2022, ini unaudited Rp 144 triliun," kata Ali.
Ali mengatakan iuran tersebut sangat besar, bahkan jika dibandingkan dengan anggaran yang dimiliki Kementerian.
"Jadi, memang sangat besar kalau dibanding kementerian ini bisa melebihi. Ini menjadi persoalan sendiri, saya sampaikan dananya ini milik peserta," lanjutnya.
Menurut Ali, meningkatnya jumlah peserta karena adanya perluasan kanal pendaftaran, pembayaran, dan inovasi pendanaan yang melibatkan masyarakat, termasuk inovasi yang meningkatkan keaktifan peserta JKN (Program REHAB).
Selain itu, dia juga menjelaskan saat ini kepesertaan BPJS Kesehatan mencapai 250 juta orang.
Dirut BPJS Ali Ghufron mengungkapkan pendapatan iuran BPJS 2022 mencapai Rp 144 triliun.
- Harvey Moeis & Sandra Dewi Terima Bantuan Iuran BPJS, Pemprov DKI Angkat Bicara
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024
- Dorong Kemandirian Farmasi Nasional, Fitofarmaka Harus Masuk JKN