Wow! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salip China
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan perekonomian Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2021 mencapai 5,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Jika dihitung pertumbuhan ekonominya secara kuartalan, ekonomi Indonesia pada kuartal IV tumbuh 1,06 persen, dan dibandingkan secara tahunan tumbuh 5,02 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2).
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia.
Ekonomi Indonesia tumbuh bahkan tercatat lebih tinggi dari China yang mencapai 4,0 persen dan Korea Selatan sebesar 4,1 persen.
Selanjutnya, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV/2021 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.498,0 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp 2.845,9 triliun.
"Perekonomian global juga terus menunjukkan perbaikan, tercermin dari PMI manufaktur global yang berada di atas 50 sepanjang Oktober hingga Desember 2021," ungkap Margo.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicatatkan oleh Amerika Serikat, Singapura, dan Vietnam, yang masing-masingnya mencapai 5,5 persen, 5,9 persen, dan 5,2 persen pada kuartal IV/2021.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Hong Kong dan Uni Eropa yang masing-masingnya tercatat mencapai 4,8 persen pada kuartal IV/2021.
BPS menyampaikan perekonomian Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2021 menyalip China.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%