Wow, PM Korsel Berani Menjamin Keamanan Vaksin COVID-19 Ini
Selain AstraZeneca, Korea Selatan juga telah mencapai kesepakatan dengan Pfizer/BioNTech, Moderna, Novavax Inc, Johnson & Johnson, dan skema pembagian vaksin global COVAX, soal penyediaan vaksin bagi negara itu.
Korsel merencanakan sekitar 10 juta orang berisiko tinggi sudah selesai divaksin pada Juli, dengan tujuan mencapai kekebalan kawanan pada November.
Kepala Asosiasi Medis Korea Selatan dan beberapa ahli telah meragukan jadwal itu. Mereka menyebutnya sebagai tujuan yang mustahil.
Pemerintah seharusnya lebih agresif dalam mengamankan vaksin dan lebih berhati-hati dalam kampanye vaksinasi, tetapi lambat pada keduanya, kata Choi Jae-wook, ketua komite validasi ilmiah dari Asosiasi Medis Korea pada konferensi media asing.
"Pengadaan vaksin adalah perang. Pemerintah Korea Selatan justru menuju arah sebaliknya," kata Choi.
Kementerian pertahanan yang bertanggung jawab atas pengangkutan vaksin mengadakan latihan pada Jumat untuk mempraktikkan pengiriman produk AstraZeneca ke klinik setempat.
Militer memobilisasi tentara, angkatan laut, dan angkatan udaranya untuk memindahkan vaksin dari fasilitas produksi SK Bioscience, milik perusahaan SK Chemicals, di kota Andong, sekitar 100 kilometer tenggara Seoul, di seluruh negeri.
Latihan itu juga melibatkan pesawat militer dan helikopter untuk pengiriman vaksin ke pulau Jeju.
Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun meyakinkan tidak ada masalah keamanan dengan vaksin COVID-19 satu ini
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Kembangkan Konten Kreatif, Adhya Group Gandeng Perusahaan Korsel
- Bea Cukai Ambon Layani Ekspor Perdana 6,16 Ton Katsuobushi ke Korea Selatan
- Heart Pictures Produksi Film Perdana, Syuting di Korea Selatan
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer