Wow, Sebegini Banyaknya Jumlah Anggota Gafatar
jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata punya pengikut dengan jumlah signifikan. Dari catatan Direktorat Keamanan Negara Bareskrim Polri, organisasi masyarakat yang dipelopori Ahmad Musadeq itu punya anggota hingga kisaran 50 ribu
Menurut Kasubdit Keamanan Negara Bareksrim Polri, AKBP Satria Hady Permana, anggota Gafatar tersebar berbagai wilayah di Indonesia. "Anggotanya cukup banyak, 40 ribu sampai 50 ribu yang tersebar di 12 wilayah Indonesia," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/5).
Menurut Satria, setiap individu anggota Gafatar harus berkontribusi dengan menyumbangkan uang kepada organisasi berlambang matahari terbit itu. "Untuk keuangan mereka punya hitungan sendiri berdasarkan aturan yang sudah mereka tetapkan," jelasnya.
Kendati demikian, Satria mengaku belum menyelidiki muara aliran uang dari anggota Gafatar. Sebab, polisi masih menyelidiki dugaan penistaan agama dan upaya makar.
Sejauh ini polisi telah menyita berbagai barang bukti. Antara lain 15 laptop, ponsel pintar, akta pengorbanan, akta akikah, serta buku-buku tentang ajaran Gafatar.
Satria menjelaskan, buku-buku tentang Gafatar berisi amalan untuk dibaca pengikutnya setiap pukul 02.00 hingga 03.00. "Mereka menamakan bangun aktivitas malam, yaitu mengulangi ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Ahmad Musadeq kepada seluruh pengikutnya," ujar Satria.
Sebelumnya, Rabu lalu (25/5) Bareskrim Polri kembali menangkap tiga pemimpin Gafatar. Ketiganya adalah Ahmad Musadeq, Presiden Gafatar Andi Cahya dan wakilnya, Mahful Muis Tumanurung.(mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- YKMK Gelar Workshop Untuk Tingkatkan Kemampuan Widyaiswara & Gadik Sespim Polri
- PAM Jaya Kejar Cakupan Air Minum 100 Persen di Jakarta, Ini Strateginya
- Biaya Haji 2025 Turun, Prabowo Disebut Belum Puas
- BePro Jateng Apresiasi Presiden Prabowo Perihal Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
- Hadiri Rakorda Perempuan Tani HKTI Jatim, Begini Pesan Dian Novita Susanto
- Senator Filep Merespons Problematika Dosen Soal Tunjangan Kinerja Hingga Beban Administrasi